AKU CINTA BUDAYA INDONESIA ; AYO BELAJAR
WAYANG
SERI BELAJAR WAYANG 1
Banyak sekali teman-teman saya
yang bilang bahwa sebenarnya mereka ingin sekali bisa menikmati pertunjukan
wayang, hanya saja kendala utama adalah bahasa. Pada pertunjukan wayang
biasanya memang menggunakan bahasa Jawa halus atau bahkan bahasa kawi yang
jarang sekali atau bahkan tidak digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari. Sehingga
karena oleh terbentur faktor bahasa ini mereka tidak bisa menangkap jalan
cerita, maksud dan pesan-pesan yang hendak disampaikan oleh sang dalang.
Pada dasarnya bahasa adalah
masalah pendengaran. Dulu saat kita bayi kita tak mampu berkata-kata, namun
karena kita mendengar bahasa ibu maka kita jadi bisa berbicara seperti
sekarang. Maka pesan saya selalu kepada teman-teman yang berminat dengan
wayang, “coba dulu, dengarkan dengan seksama, memang sulit pada awalnya, namun
dengan terbiasa maka jadi bisa”. Disamping mendengarkan ada baikya juga kita
membaca buku, artikel-artikel, tulisan-tulsan di internet mengenai
cerita-cerita wayang.
Cerita-cerita yang di tampilkan dalam pertunjukan wayang adalah cerita adopsi dari India, yaitu cerita epos Ramayana dan Mahabarata. Akan tetapi dalam wayang Jawa, cerita-cerita tersebut telah mengalami modifikasi sedemikian rupa guna menyesuaikan dengan budaya dan situasi masyarakat setempat. Cerita yang paling digemari biasanya adalah cerita Mahabarata, seputar perang Barata Yuda, karena dalam cerita ini terdapat banyak sekali karakter yang berbeda sifat, jalan cerita yang mengejutkan dan eksotis, serta banyak hal-hal unik yang tak pernah bisa ditebak oleh akal manusia.
Kehebatan dunia wayang Indonesia adalah, dalam pertunjukannya sarat dengan simbol-simbol, nilai moral, filosofi serta penggambaran perikehidupan manusia di jagat raya ini. Sehingga akan kita saksikan kejadia serta tokh-tokoh dan sifat-sifat nya yang seakan-akan menyindir kondisi kita saat ini, atau mungkin memotifasi mencerahkan namun bisa juga menyenggol luka lama.
Sebuah pertunjukan wayang kemudian menjadi pertunjukan hiburan dan apresiasi seni, sehingga dalam suatu pertunjukan wayang kita dapat menikmati keindahan seni sastra dan rakit bahasa, seni suara, seni musik gamelan, seni ukir wayang, dan lain sebagainya. Belum lagi aura yang dipancarkan oleh sang dalang untuk menarik penonton agar benar-benar masuk kedalam lakon yang diceritakannya. Sehingga pertunjukan wayang menjadi pertunjukan yang benar-benar lengkap, bukan hanya tontonan akan tetapi juga tuntunan, sebuah pertunjukan yang mengajarkan makna hidup, peran manusia sebagai makhluk sosial, mengajarkan moral dan etika, serta menyatukan penonton dalam pengertian akan bakti dan penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
0 komentar:
Posting Komentar