Rabu, 21 Desember 2011

MEGENGAN


MEGENGAN

Malam itu seluruh warga kampung merayakan datangnya bulan suci ramadhan, tepatnya malam tanggal satu seluruh warga membawa ambeng menuju masjid atau surau-surau terdekat. Disebuah rumah warga rt 1 rw 2 melakukan doa bersama dan membaca tahlil dengan khusyuk, meskipun beberapa dari mereka ada yang terkantuk-kantuk tapi atmosper malam itu benar-benar terasa berbeda.
Seperti tahlilan-tahlilan yang biasa dilakukan, megengan kali ini diawali dengan sambutan dari tokoh setempat yang akan memimpin acara. Sambutan dilakukan dengan menggunakan bahasa halus, memberitahukan kepada peserta megengan bahwa acara ini adalah sebagai penyambut bulan ramadhan. Dengan harapan mereka semua akan mendapatkan barakah dari bulan ini. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil.
Bacaan tahlil telah selesai, dan kini pemimpin tahlilan membacakan doa yang diamini oleh seluruh jamaah. Dan setelah itu diumumkan kepada seluruh hadirin bahwa karena besok kita sudah mulai berpuasa maka diharapkan pada malam harinya para hadirin untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih berjamaah, diteruskan tadarrus alquran. 
Lalu megengan diakhiri dengan memakan makanan yang tadinya dibawa oleh setiap peserta. Hanya saja mereka menukar ambeng-ambeng itu untuk diacak kemudian di makan bersama-sama. Canda tawa pun terasa segar dan besok adalah hari pertama bulan puasa, bulan yang selalu dinanti-nanti.
Setiap orang memaknai bulan puasa dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang benar-benar menggunakan kesempatan baik ini untuk meningkatkan kuwalitas dan kuwantitas ibadah. Dan ada juga yang memandang bulan ramadhan ini sebagai bulan untuk berkumpul bersama keluarga. Yang jelas apapun pendapat mereka bulan puasa tetaplah memiliki makna tersendiri bagi umat islam di Indosesia, khususnya Jawa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons